Minggu, 06 Juni 2010

Menjadi Presenter Tv

Profile Sonny Tulung


Lahir di Jakarta 39 tahun silam anak pertama dari dua bersaudara dari ayah (alm) Vianney L. Tulung dan Paulina. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta jurusan Hubungan Masyarakat. menekuni presenter tv sejak 1995 melalui kuis yang meroketkan namanya yaitu Famili 100 yang dipandunya lebih dari 2500 episode.

Beberapa Program Tv yang pernah dibawakan antara lain:

1. Famili 100 di tiga tv berbeda: Antv, Indosiar, Tv72. Kemilau Permata, Metro Tv 2005
3. Oriental Night Lativi 2005
4. Teka Teki TPI, Kuis di TPI 2006
5. Betul Atau Salah, Kuis di Trans Tv 2008
Sinetron/Film Layar Lebar:

1. Pak Kapten, RCTI 1997
2. Indahnya Renbulan Teriknya Mentari, SCTV 1996
3. Belahan Jiwa, Layar Lebar 2005
4. Love And Edelwies, Layar Lebar 2010

Beberapa penghargaan yang diraihnya antara lain:
  1. Panasonic Award ssebanyak 5 kali sebagai Presenter Kuis Pria Terfavorit dari tahun 1997 hingga 2001.
  2. Piala Festival Sinetron Indonesia, Piala Khusu Dewan Juri Sinetron Non Cerita sebagaiPembawa Acara Terbaik tahun 1998.
  3. Presenter Terfavorit Panasonic Award 1998Penghargaan Antv sebagai presenter terbaik Antv atas pencapaian prestasi sebagai
  4. Vista Tv Award, Presenter Terbaik tahun 1997
  5. Museum Rekor Indonesia tahun 2003, presenter tv dengan episode terbanyak 2208 (Famili 100 Indosiar)

Sabtu, 05 Juni 2010

Bagaimana Menjadi Presenter Tv

Tips Menjadi Presenter Tv.

Tips Presenter Televisi

Sejak dibolehkannya stasiun televisi swasta beroperasi pada akhir tahun delapan puluhan, perkembangan dunia televisi kita berkembang sangat pesat. Lahirlah presenter-presenter tv dan juga mc terbaik tanah air. Diawali dengan RCTI pada tahun 1989, diikuti TPI dua tahun kemudian, saat ini sudah ada sepuluh stasiun televisi yang mengudara selain TVRI. Jumlah ini tentu saja tidak termasuk televisi-televisi lokal yang hanya boleh beroperasi secara terbatas menjangkau audiens dalam lingkup propinsi dan setingkatnya.

Perkembangan televisi yang dari segi kuantitas mengalami peningkatan secara signifikan, melahirkan alternatif lahan pekerjaan yang yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Daya tarik dunia televisi menumbuh-kembangkan profesi-profesi baru mengikuti geliat jagad hiburan si kotak ajaib yang bergerak sangat cepat. Cameraman, floor director, director,make up artist, editor, pemain sinetron, bintang iklan, presenter hanyalah beberapa di antaranya.

Awalnya kita cuma mengenal penyiar-penyiar hard news jadul TVRI seperti Toety Adhitama, Anita Rachman, Inke Maris, Pungky Rungkat, Ines Sukandar, Yasir Denhas. Kemudian muncul generasi berikutnya dari berbagai tv swasta seperti Rosiana Silalahi, Arief Suditomo, Ira Koesno, Teguh Djuarno. Saat ini kita akrab dengan nama-nama yang lebih baru lagi seperti Frida Lidwina, Tina Talisa, Najwa Shihab, Putra Nababan dan masih banyak lainnya yang wajahnya mungkin lebih kita kenal ketimbang tetangga sebelah rumah kita.

Untuk urusan tayangan di luar hard news seperti kuis, variety shows, talkshows, bila tadinya pilihan terbatas pada old crack seperti Kris Biantoro, Bob Tutupoly, Koes Hendratmo kemudian diikuti generasi berikut yaitu Tantowi Yahya, Kepra, Cathy Bonn, saat ini bahkan jauh lebih banyak lagi presenter generasi baru berikutnya seperti Ferdy Hasan, Helmi Yahya, Farhan, Tamara Geraldine, Tukul, Nico Siahaan, Alya Rohali.

Menarik juga mengamati perkembangan jurnalistik televisi yang mengupas sisi-sisi kehidupan selebriti yang dikenal dengan infotainmen. Pertumbuhuan jurnalistik sejenis ini juga merekahkan ladang baru yaitu presenter infotainmen atau gosip. Misalkan satu stasiun televisi memiliki rata-rata lima infotainment, berarti ada lima puluh produksi infotainment yang di gelar sebagai tontonan untuk menghibur audiens. Sebagian besar muncul perhari bahkan bisa 3 kali sehari seperti dosis obat batuk.

Dipelopori oleh Ilham Bintang dengan salah satu tayangan yang menjadi primadonanya yaitu Cek & Ricek, program sejenis di tanah air marak tak terkendali dengan jumlah lebih dari yang dibutuhkan untuk ditonton.

Tayangan infotainmen yang ada amatlah variatif. Dari yang berkualitas, berkelas, beretika, sampai yang ecek-ecek, murahan, tidak beretika, sekenanya. Dari yang isinya bisa dipertanggung-jawabkan karena menghargai kaidah-kaidah jurnalistik dan penyampaian oleh presenternya secara santun dan manis hingga yang benar-benar cenderung memojokkan, menimbulkan kesan mengadu domba tanpa peduli dengan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, bahkan secara tendensius hanya mencari sensasi, membohongi publik dan menyesatkan.

Lengkap sudah dinamika televisi tanah air dengan hadirnya beragam tayangan yang sebelum tahun sembilan puluhan, terbayang pun tidak.

Pesatnya kemajuan industri televisi berdampak pula pada industri-industri yang berdampingan secara dekat dengan dunia televisi seperti industri musik, iklan, dan film.

Jika pada era delapan puluhan kita hanya bisa menikmati lagu-lagu sejenis Rinto Harahap, Obbie Messakh, Pance Pondaag yang bisa dibilang kurang variatif karena umumnya hanya terdiri dari tiga kunci dengan model promo yang sangat terbatas, sekarang kita bisa menikmati musik karya anak bangsa sangat kaya akan melodi, variatif, modern yang menerpa seluruh lapisan melalui media promo maha kuasa yakni si kotak ajaib televisi.

Bagaimana dengan dunia film televisi? Deretan pendatang baru yang menghiasi gemerlapnya bisnis hiburan tv tanah air membludak luar biasa. Bintang-bintang muda bermodal kesegaran, kepolosan, ketampanan/kecantikan muncul dimana-mana. Sedikit saja lengah menonton televisi, Anda pasti tersesat di tengah semarak dan meriahnya wajah-wajah pendatang baru di belantara industri hiburan tv tanah air. Tahun ini mungkin tahunnya Cinta Laura tapi tahun depan mungkin saja muncul Cinta-Cinta yang lain.

Melihat fenomena maraknya jagad hiburan televisi, dari seluruh profesi yang ada, profesi presenter merupakan primadonanya. Argumentasinya sangatlah sederhana. Jauh lebih banyak penyanyi, pelawak, pesinetron, bintang iklan, foto model, ratu kecantikan yang kemudian berakhir menggeluti pekerjaan sebagai presenter dibanding kebalikannya.

Eko Patrio, Olga Lydia, Dik Doang, Desy Ratnasari, Dorce, Uya Kuya, Ricky Jo, hanyalah segelintir nama-nama yang awal terjun ke dunia tv bukan sebagai presenter namun ujung-ujungnya lebih dikenal sebagai presenter ketimbang profesi awal mereka.

Apakah ini berarti profesi presenter memiliki tingkat kesulitan yang lebih sedikit ketimbang profesi-profesi lain seperti pesinetron, penyanyi, pelawak, foto model, bintang iklan? Mungkin ya mungkin tidak, jawabannya bisa sangat debatable.

Yang jelas bagi Anda yang ingin mengeluti profesi ini, sebaiknya memerhatikan beberapa hal sebelum nyemplung menjadi presenter profesional. Tanpa beberapa hal seperti persiapan memadai, latihan bawah bimbingan para ahli secara secara kontinyu, kerja keras tanpa kenal lelah, mental baja menerima kritikan yang sering bikin kepala mau pecah jangan berharap banyaklah.

Jika hanya mengandalkan tampang keren atau karena merasa sudah top di sinetron/film/nyanyi/lawak , lalu merasa mudah menjadi presenter, Bung yang begini namanya modal nekat. Sepiawai apapun Anda di bidang lain jika tidak berusaha sekeras mungkin ketika menekuni bidang yang anyar, bisa gawat. Karena sebetulnya itu sama saja Anda seorang new comer yang amat minim pengalaman pada pekerjaan gres tersebut. Masih ingat kan kasus seorang bintang film top yang akhirnya gatot membawakan kuis miliarder? Padahal bila ditilik dari pengalaman berhadapan dengan kamera si artis tidak perlu diragukan lagi. Namun ada perbedaan yang sangat mendasar bahkan sangat ekstrim ketika seseorang berakting sebagai pemain film atau menjadi presenter tv. Jangankan presenter dengan film, presenter berita dengan presenter kuis saja bedanya guedeeee banget Mas.

Menganggap remeh profesi presenter karena tak terhitung artis yang menekuninya dengan sukses, apalagi unsur keriaannya tinggi dan banyak cengengesannya sah-sah saja tapi merasa bahwa profesi ini adalah profesi gampang sehingga tidak perlu membekali diri dengan pengetahuan mencukupi sebelumnya sama saja dengan terjun bebas ke dalam kolam renang yang dalamnya yang tiga meter padahal Anda tidak bisa berenang sama sekali, belum pernah belajar renang dibawah bimbingan guru renang terlatih sedikitpun.

Bila demikian halnya maka hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi; jadi jago berenang -karena kepepet-, atau malah mati tenggelam dengan sukses. (Sonny Tulung)

Sabtu, 01 November 2008

Presenter Tv

Untuk lebih jelasnya mengenai bagaimana menjadi presenter tv, silakan lihat di buku: "Anda Juga Bisa Jadi Presenter Tv Sukses" terbitan Elex Media Komputindo.

Komentar tentang buku "Anda Juga Bisa Jadi Presenter Tv Sukses"

"Seperti peta dalam sebuah perjalanan, maka buku ini akan mengantarkan Anda ke tujuan, yaitu menjadi presenter tv seperti kami. Saya senang buku seperti ini akhirnya terbit, walaupun deg-degan juga, takut tambah pesaing."
(FARHAN, Peraih Panasonic Award Tahun 2000 Kategori Presenter Musik Terfavorit)


"Keberhasilan di dunia televisi tidak saja membutuhkan minat semata tapi juga pemahaman yang cukup tentang karakter industri. Buku yang ditulis oleh Sonny Tulung ini jelas memberikan kontribusi yang berharga bagi mereka yang ingin berkecimpung di dunia penyiaran."
(ROSIANA SILALAHI, Peraih Panasonic Award tahun 2004, 2005, 2006 Kategori Pembaca Berita dan Current Affair Terfavorit.)


"Wajib dibaca oleh calon presenter! Sangat informatif dan edukatif. Behind the scene tipsnya yang justru sering luput dari perhatian, dibeberkan secara jelas dan gamblang."
(FANNY RAHMASARI, Peraih Panasonic Award Tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2002, Kategori Presenter Infotainment Terfavorit.)


"Anda Juga Bisa Jadi Presenter Tv Sukses adalah buku panduan yang cerdas dan lugas. Penuh dengan kisah nyata dari quote-quote yang bernas. Gaya bahasanya cepat dan mengalir persis seperti gaya bicara penulisnya. Layak dibaca oleh Anda yang inigin sukses di dunia televisi. One of the most exciting book I have ever read."
(TANTOWI YAHYA, Anggota DPR-RI, Peraih Panasonic Award Tahun 2003, 2004, 2005 Kategori Presenter Kuis Pria Terfavorit)